Langsung ke konten utama

Puluhan Tahun Perahu Jong Masih Bertahan



*Lebih Dari 20 Tahun Menekuni Kerajinan Perahu Jong


Kemajuan tekhnologi tidak harus membuat tradisi dan karya seni harus tenggelam ditelan kemajuan tekhnologi yang semakin canggih. Seiring perubahan zaman saat ini justru seharusnya budaya dan seni tradisional asli produksi anak bangsa tidak begitu saja  mudah untuk dilupakan. Seperti juga tradisi seni pembuatan perahu kecil atau yang disebut perahu Jong di Kabuptaen Karimun yang sampai kini tetap eksis dan lestari di tengah-tengah Masyarakat kabupaten Karimun. 

Bukan merupakan keterampilan yang mudah, hal itulah yang terlihat dalam pembuatan perahu Jong. Dalam pembuatan kerajinan ini diperlukan ketrampilan khusus, ketelitian dan kesabaran yang cukup tingi sehingga  kerajinan ini hanya sebagian kecil dari masyarakat di daerah ini yang mampu menghasilkan hasil kerajinan tangan dengan kualitas tinggi.

Salah seorang warga pengrajin Perahu Jong di Kabupaten Karimun, Muhammad Sami (56),  warga Desa Parit I Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimun, menurutnya kerajinan pembuatan perahu tradisional yang lebih dikenal dengan Perahu Jong ini sudah lebih kurang dua puluh tahun ditekuninya dengan awal kemahirannya hanya berdasarkan pengalaman melihat orang cara membuat dan menghasilkan karya terbaik seni ini untuk pertama kalinya.

Namun ternyata hanya dengan belajar dan melihat cara pembuatan perahu Jong dari orang tua terdahulu, Muhamad Sami mampu menciptakan hasil karya terbaik anak negeri.

"Dari situlah timbul bakat akan seni ini dan selanjutnya dengan bakat inilah saya mampu menghasilkan karya seni kerajinan tangan perahu jong ini ditengah masyarakat Karimun yang ada dan sampai saat ini tidak bisa dipungkiri kerajinan tangan ini masih banyak digemari masyarakat baik itu untuk  permintaan dari instansi pemerintah maupun masyrakat yang ada dan bahkan ada pula pesanan pembuatan perahu tradisional ini juga diminati warga negara asing,'' ujar M Sami ini.
 
Bahkan dari buah karya tanganya ini  tidak sedikit orang minta dibuatkan perahu kecil yang berlayar dengan berdasarkan arah angin. Bukan hanya dari dalam negeri atau daerah yang memesan perahu jong ini. Justru dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura juga tertarik memasan perahu tersebut.  

''Belum lama ini ada warga Malaysia yang tidak tanggung-tanggung memesan hasil kerajinan ini sebanyak tiga puluh unit  dimana ketika itu warga Malaysia tadi sedang berkunjung ke Karimun," ucap Sami suami.

Harga jualnya lumayan tinggi, menurutnya harga jual hasil kerajinan ini biasanya dijual dengan beraneka harga tergantung dari besar dan jumlah hasil karya perahu Jong yang dihasilkan dan nilai kualitasnya, dan untuk yang termurah biasanya dijual berkisar hingga Rp 300 Ribu per satu perahu.

''Sedangkan untuk harga paling mahal biasanya dijual seharga Rp 1 Juta,'' tambahnya.

Dikatakannya lagi, Perahu Jong ini  bukan hanya sebagai perhiasan yang dipajang di rumah-rumah pecinta perahu unik ini. Namun  juga sering diperlombakan dalam moment tujuh belasan setiap tahunnya yang menjadi tontonan warga dan telah menjadi budaya yang dapat menarik perhatian banyak orang baik lokal maupun warga negara tetangga.

Bahkan perahu Jong buatan tangan warga Karimun ini dapat menjadikan sebuah karya nyata bahwa beragan budaya seni dan pariwisata Karimun dapat menjadi penjamu bagi turis manca negara.(***)

Komentar

Anonim mengatakan…
Beautiful pictures.
Very nice blog.

Please visit:

http://eduworld.jobsearchnow.info

Keep blogging.
Good job.

Postingan populer dari blog ini

Hanya Bisa Menonton

Jeritan ketakutan terdengar dari kegelapan.. Suasana tenang, sepi pun berubah jadi panik saat warga melihat api melalap rumah warga Kami.......... Kami......... Ya Kami Butuh bantuan Munamun........... Namun Kau Hanya bisa melihat Ya melihat saat Api merebut kebahagian kami.. Ya Saat Api Menelan Semua Milik Kami Katakan Apa yang bisa kau katakan....... Teman............ @Salam penulis, 2008

Menjala Ikan di Air Lumpur

Seorang nelayan tradisional sedang menjala ikan meski di air yang berlumpur

Dimana aku......

Sendiri, Sunyi ...... tanpa rasa bahagia..... hanya duka dan hembusan angin dan ombak dilaut yang terasa.... dibalik gubuk tua nan rapuh.......... yang kini tak mungkin jadi rumah impan ku lagi......